Suara Muslim Amerika Lewat Majalah Azizah – Amerika dikenal sebagai salah satu negara dengan muslim minoritas. Dari sederet majalah-majalah yang ada di Amerika, ada satu majalah yang menarik perhatian masyarakat yakni majalah Azizah. Majalah Azizah memiliki profil yang berbeda dengan mayoritas majalah-majalah Amerika lainnya.
Azizah adalah nama sebuah majalah Amerika yang ditulis oleh seorang Muslimah dan ditujukan untuk para perempuan-perempuan muslim. Tayyibah Taylor dan Marlina Soerakoesoemah adalah dua wanita hebat yang mengelola majalah Azizah.
Namun, Tayyibah Taylor sang pemimpin redaksi majalah Azizah telah meninggal dunia 4 September 2014 lalu. Majalah Azizah pertama kali terbit pada Oktober tahun 2000 dan hadir empat kali dalam setahun. Penerbitan majalah ini disesuaikan dengan empat musim yang ada di Amerika.
Setelah berselang sepuluh tahun lamanya, majalah Azizah mempunyai oplah rata-rata pada setiap edisinya sebanyak 40.000 eksemplar. Kantor pusat majalah Azizah berada di Atlanta, Georgia. Penerbit majalah Azizah adalah WOW Publishing Inc.
Tayyibah Taylor, sang muslimah yang berada dibalik majalah Azizah berencana menjadikan majalah ini sebagai majalah yang merepresentasikan perempuan-perempuan muslim yang ada di seluruh dunia. Majalah Azizah hadir untuk mengubah pandangan buruk dari para pria non-muslim terhadap muslimah.
Salah satu hal yang unik dari majalah Azizah adalah topiknya berisi suara-suara para muslimah yang dinyatakan secara langsung, bukan dari orang lain. Tayyibah Taylor mulai memiliki ide mengenai keinginannya mendirikan majalah Azizah saat berada di bangku kuliah pada tahun 1970.
Salah satu pembicara yang aktif menyuarakan pikirannya melalui majalah Azizah adalah mahasiswa-mahasiswa muslim dari Universitas Toronto, Kanada. Mahasiswa-mahasiswa ini berbicara mengenai posisinya sebagai muslimah di tengah negara yang minoritas muslim.
Para narasumber dari majalah Azizah berusaha menyuarakan pikirannya setelah melihat banyaknya masyarakat yang berpikiran negative terhadap muslimah. Awalnya, majalah tempat para mahasiswa ini menyuarakan pikirannya adalah majalah Ebony.
Dari sinilah yang mendasari terbentuknya majalah Azizah. Tujuan didirikannya majalah Azizah adalah agar dapat menampilkan prestasi-prestasi para kaum muslimah yang ada di seluruh dunia. Masa-masa awal inilah yang disebut sebagai masa embrio bagi majalah Azizah.

Keinginan untuk mendirikan majalah Azizah kian membara setelah sang pendiri menghadiri pertemuan antar muslimah pada tahun 1990. Dalam pertemuan yang istimewa tersebut, para muslimah dari berbagai daerah berbagi cerita tentang pencapaian-pencapaian yang sudah diraihnya.
Seluruh staf yang bekerja di majalah Azizah adalah perempuan. Pada setiap penerbitannya, majalah Azizah mencetak sebanyak 5000 eksemplar. Pelanggan majalah Azizah telah lebih dari 3000 orang. Dengan perkembangan ini, tidak heran jika banyak yang menganggap bahwa majalah Azizah adalah salah satu majalah yang menjadi pemberdayaan perempuan muslim di Amerika.
Untuk menjalankan semua rencana yang disusun oleh Tayyibah Taylor tidak bisa berjalan semudah membalikkan telapak tangan. Ada berbagai rintangan yang harus dihadapi agar bisa membangun sebuah majalah yang sangat inspiratif.
Azizah berasal dari bahasa arab Azza yang artinya kekuatan atau yang terkasih. Dan kini, majalah Azizah telah mendapat pengakuan resmi dari masyarakat Amerika sebagai salah satu majalah yang merepresentasikan pemikiran para muslimah.
Salah satu prestasi yang berhasil diraih oleh majalah Azizah adalah penghargaan New American Media National Ethnic Journalism yang diberikan pada tahun 2009 lalu. Kini dengan keberadaan majalah Azizah, telah berhasil membangun kepercayaan diri para muslimah di seluruh dunia. Seorang perempuan muslimah hebat asal Indonesia pernah tampil sebagai salah satu sampul majalah Azizah.
Demikianlah ulasan lengkap mengenai majalah Azizah yang perlu anda tahu. Semoga dengan kehadiran majalah Azizah, perempuan-perempuan muslimah di seluruh dunia dapat menyuarakan pikirannya.